Glitter Words

Waktu Indonesia Barat

Rabu, 13 April 2011

Orang Gila pun Cerdas dan Baik Hati

PERHATIAN..PERHATIAN !

INI PENTING !

BAHWASANNYA TIDAK SEMUA ORANG GILA ITU TIDAK WARAS..

DIA MASIH PUNYA NURANI DAN KECERDASAN YANG BAHKAN MELAMPAUI KITA..


ini asal usul Mr. A (orgil yg akan kita bahas)
dulunya dia orang Jakarta, kaya raya, sudah beristri..
dia setress & mengalami tekanan batin (red: gila) karna istrinya selingkuh & karirnya yg gagal..
oleh keluarganya, Mr. A lalu dititipkan di rumah salah seorang warga Tasikmalaya (tentu saja dibayar tiap bulan jutaan rupiah, siapa yg mau ada orgil tinggal serumah gratis pula)

aku punya sahabat, kebetulan rumahnya sahabat sama rumah yg ketitipan Mr. A itu berhadapan..
jadi kalo aku maen ke rumah sahabat itu, pastilah ketemu sama Mr. A..
dan dari sahabat itulah aku mengetahui lebih banyak tentang Mr. A..
awalnya aku gak percaya dia orgil, sebab dia memakai pakaian orang normal lengkap + kalau bicara nyambung..
tapi melihat dia sering bicara sendiri, akupun mulai curiga..

Mr. A sudah tua, terkadang anaknya yg masih gadis datang ke Tasik untuk menjenguknya..
yang membuatku melongo tak percaya, Mr. A selain bisa ngobrol normal pake bahasa Indonesia, dia juga pandai bahasa Sunda, Arab, dan Inggris..
setiap Maghrib selalu ke Mesjid, dan dia juga pintar membaca puisi..
jangankan orgil, orang waraspun kurasa jarang yg seperti itu !
setiap aku ke sana, dia memanggilku Indri, dan sampai sekarang masih memanggilku Indri..
entah kenapa dia seperti orang waras yg bisa mengingat nama..

kemarin, aku maen ke rumah sahabat (kami bertiga di sana)
kami duduk di teras rumah..
dan Mr. A juga sedang duduk di teras rumahnya, nampaknya sedang baca koran..
kami merasa takut saat Mr. A mendekat ke pagar rumah sahabatku dan di sana dia menyodorkan toples berisi kue astor..
"indri, ayo ambil ! jangan sungkan2.. ayolah ambil 1 atau 2 saja.. ayo !"
sebenarnya aku tak mau, tapi dia memaksa, aku takut dia marah, sahabatku juga tak mau,
terpaksa aku ambil 1..
Mr. A lalu meminta sahabat2ku pun ngambil kue..

dia lalu pulang, selang berapa menit dia kembali lagi sambil membawa 2 bungkus kopi
"ayo ambil, aku ikhlas kok! jangan sungkan!"
serentak kami kaget, ingin kabur ke dalam rumah tapi takut, dia terus memaksa kami untuk menerima..
aku suruh sahabatku untuk mengambilnya
"tapi ini ikhlas kan, pak?"
dia jawab,
"astaghfirullah.. ikhlas.. sangat ikhlas.."
"yasudah, makasih"
"sama2.."
setelah dia pulang, kami buru2 masuk ke dalam rumah takut dia kembali lagi dan membawa lebih banyak lagi untuk kami terima..

kami duduk di ruang tamu sambil memandang kue astor dan kopi pemberian Mr. A..
aku bilang, "makan yuk, kasian dia sudah ikhlas memberikannya"

"iihh.. takut ketularan ah"
"kalau saja dia memberi kita uang.."

aku mengerti pikiran sahabat2ku itu, karna akupun ragu untuk memakannya..
setelah berapa lama diam dan ketawa, aku memulainya untuk memakan astor..
rasanya enak!
dan aku tau sahabatku juga keliatannya mau lagi
kini tinggal kopi saja yg tertinggal
ah~ kami tak suka kopi

aku jadi berfikir,
kenapa istrinya sampai tega untuk selingkuh ?
padahal dia orangnya baik..
dan aku yakin kalau saja dia masih waras,
sekarang dia sudah menjadi bangsawan yang sukses
aku sangat terharu,
dengan kondisinya yg sudah tak waras itu, dia masih mempunyai nurani untuk berbagi, dan bersosialisasi layaknya orang2 yg normal..
(kata sahabatku juga, dia pandai mengaji)
ah~
aku merasa kalah oleh seorang orgil yg pandai 4 bahasa dan pandai berpuisi itu..

kalau dia bisa,
kenapa kita yg waras tidak bisa ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar